GENBITEGAL.COM, Pekalongan – kondisi sungai di Kota Pekalongan semakin memprihatinkan. Selain pencemaran karena limbah pewarna batik, sungai juga tercemar sampah rumah tangga. Seperti yang terjadi di bantaran sungai sekitar pekalongan timur, yaitu kali loji. Air sungai berwarna hitam, bau, ditambah banyak pipa pembuangan yang mengarah ke sungai tersebut menambah kotornya aliran sungai.
Meskipun sekarang sudah ada
komunitas yang sangat peduli dengan kali loji, tapi dari warga sendiri masih
ada yang melakukan pembuangan ke sungai.
Generasi Baru Indonesia (GenBI)
Tegal Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan pada hari
Jum’at, 19 Oktober 2018 ikut berpartisipasi dalam Aksi Bersih Kali Loji. Dimana
kegiatan tersebut diperan utamai oleh Komunitas Peduli Kali Loji (KPKL).
Aksi bersih kali loji dilaksanakan
di sungai Jl. Jetayu yang dihadiri oleh beberapa komunitas, TNI-AD, BPBD, para
santri dari pondok pesantren di pekalongan, dan Generasi Baru Indonesia (GenBI)
Tegal.
Sebenarnya, aksi bersih kali loji
rutin diadakan setiap hari jum’at dari pagi hingga menjelang siang. Namun, pada
aksi bersih kali loji kali ini selain hanya rutinan biasa juga sekaligus
diadakan guna menyambut Hari Santri Nasional. Anggota pada acara kali ini
mayoritas dari para santri, dan yang lebih uniknya lagi setelah bersih-bersih
selesai diadakan permainan estafet sampah. Dimana semua orang berbaris dengan
rapih sebanyak dua baris dan saling berhadapan. Lalu, sampah yang sudah
terkumpul dan sudah di masukkan kedalam kandi di estafet dengan cara agak cepat
hingga sampai ke anggota terakir dan truk pengangkut sampah.
Bukan hanya menyiapkan acara saja,
Komunitas peduli kali loji (KPKL) juga menyiapkan berbagai macam makanan untuk
di santap setelah bersih-bersih. Namun sayangnya, untuk tempat makan kali ini
kurang nyaman, karena berposisi di pinggir kali loji pas. Hingga bau sungai pun
masih tercium sangat menyengat.
Seperti yang dikatakan oleh Mir’atul
Maftuhah, anggota Generasi Baru Indonesia (GenBI) Tegal saat melihat salah satu
orang yang sedang makan di pinggir sungai.
“Baunya
sangat menyengat, tapi kenapa orang itu bisa makan enak di pinggir sungai?”
paparnya, Jum’at (19/10/2018).
Dihimbaukan untuk semua warga yang
bertempat tinggal disekitar kali loji, bijaklah dalam kebersihan. Jangan sampai
ulah kalian menimbulkan kerusakan alam dan berakhir bencana.
Dengan adanya Komunitas Peduli Kali
Loji (KPKL) yang bekejasama dengan komunitas-komunitas lain, kemungkinan
sedikit-demi sedikit kali loji akan bersih walau membutuhkan waktu yang sangat
lama, kerja keras, dan keistiqomahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar